Kamis, 01 Agustus 2013

Tugas Kelompok dan pribadi Murid SMP Yos Sudarso Garut

Kelas 7
IPA
  • Tugas buat nama - nama senyawa menggunakan media seperti kardus, strefoam, dll di kerjakan bersama kelompok di kumpulkan di hari Rabu, 14 Agustus 2013

Kelas 7
IPS
  • belum ada

Kelas 7
Matematika
  • Kerjakan Evaluasi BAB I pada buku Paket, di kerjakan sendiri-sendiri, kemudian di kerjakan di kertas folio F4 beserta caranya di kumpulkan pada hari Kamis, 15 Agustus 2013
 Kelas 8
Matematika
  • Kerjakan Evaluasi BAB I pada buku Paket, di kerjakan sendiri-sendiri, kemudian di kerjakan di kertas folio F4 beserta caranya di kumpulkan pada hari Kamis, 15 Agustus 2013 
Kelas 9
Matematika
Pelajari BAB I, hari selasa, 20 Agustus 2013 Ulangan BAB I


Senin, 26 Oktober 2009

DIMENSI TIGA


DEFINISI, AKSIOMA DAN DALIL


Pengertian tentang Definisi, Aksioma dan Dalil :

1.     Sifat-sifat yang dikemukakan untuk memperkenalkan nama sesuatu dalam pembicaraan tentang geometri disebut Definisi /Batasan.

2.     Aksioma adalah pendapat yang dijadikan pedoman dasar dan merupakan Dalil Pemula, sehingga kebenarannya tidak perlu dibuktikan lagi, atau
        Aksioma yaitu suatu pernyataan yang diterima sebagai kebenaran dan bersifat umum, tanpa memerlukan pembuktian.
Beberapa aksioma yang diperlukan dalam geometri ruang dikemukakan oleh EUKLIDES.

3.     Dalil, (kaidah atau teorema) adalah kebenaran yang diturunkan dari aksioma, sehingga kebenarannya perlu dibuktikan terlebih dahulu.

AKSIOMA-AKSIOMA :
1.     Melalui dua titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah garis lurus.
2.     Jika sebuah garis dan sebuah bidang mempunyai dua titik persekutuan, maka garis itu seluruhnya terletak pada bidang.
3.     Melalui tiga buah titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah bidang.
4.     Melalui sebuah titik yang berada di luar sebuah garis tertentu, hanya dapat dibuat sebuah garis yang sejAjar dengan garis tertentu tersebut.






DALIL-DALIL :

A.    Dalil untuk menentukan bidang :
1.     Sebuah bidang ditemukan oleh tiga titik sembarang.
2.     Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah garis dan sebuah titik(titik berada diluar garis).
3.     Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis berpotongan.
4.     Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah garis sejajar.



B.    Dalil Tentang Dua Garis Sejajar:
5.     garis k // garis l
        garis l // garis m
        –––––––––––––––
        \ garis k // garis m

6.     garis k // garis h dan garis k memotong garis g
        garis l // garis h dan garis l memotong garis g
        ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
        \ garis k, garis l, dan garis g terletak pada sebuah bidang


7.     garis k // garis l
        garis l menembus bidang a
        –––––––––––––––––––––––––
        \garis k menembus bidang a

C.    Dalil Tentang garis Sejajar Bidang

8.     garis g // garis h
        garis h terletak pada bidang a
        ––––––––––––––––––––––––
        \ garis g // bidang a

9.     bidang a melalui garis g
        garis g // bidang b
        –––––––––––––––––––––––––––
        \ (bidang a,  bidang b) // garis g

10.  garis g // garis h
        garis h // bidang a
        –––––––––––––––––
        \ garis g // bidang a

11.  bidang a dan bidang b berpotongan
        bidang a // garis g
        bidang b // garis g
        –––––––––––––––––––––––––––
        \ (bidang a,  bidang b) // garis g

D.    Dalil tentang Dua Bidang Sejajar:

12.  garis a // garis g
        garis b // garis h
        a dan b berpotongan pada bidang a
        g dan h berpotongan pada bidang b
        ––––––––––––––––––––––––––––
        \ bidang a // bidang b
       
13.  bidang a // bidang b
        bidang g memotong  bidang a dan bidang b
        –––––––––––––––––––––––––––––––––––
        \ (a, g) // (b, g)

14.  garis g menembus bidang a
        bidang a // bidang b
        ––––––––––––––––––––––––               
        \ garis g menembus bidang b

15.  garis g // bidang a
        bidang a // bidang b
        –––––––––––––––––
        \ garis g // bidang b

16.  garis g terletak pada bidang a
        bidang a // bidang b
        –––––––––––––––––
        \ garis g // bidang a

17.  bidang a // bidang b
        bidang g memotong bidang a
        –––––––––––––––––––––––––––––
        \ bidang g juga memotong bidang b
 









Jumat, 16 Oktober 2009

Mari berpikir matematika

di sini saya membuat suatu strategi PEMECAHAN matematika,
sudah menjadi pengetahuan umum bahwa masalah yang di hadapi setiap individu semakin lama semakin sulit. berangkat dari suatu keyakinan,kemampuan daya nalar  yang baik akan sangat berguna dalam memecahkan permasalahan di kehidupan sehari-hari. oleh karena itu,mengembangkan daya nalar siswa menjadi suatu kebutuhan dan bagian dari tujuanpendidikan yang harus di capai. pengajaran yang harus di capai. pengajaran yang berbasis pad pemecahan masalah akan menghasilkan peserta didik yang mampu menghadapai tantangan di masa depan.

    STRATEGI MENENTUKAN POLA UMUM

Apabila kita berjalan-jalan di pasar umumuntuk membeli sepatu,kita dengan mudah menemukan ukuransepatu yang cocok dengan ukuran kaki. jika kita terbiasa menggunakan sepatu berukuran 38 dan akan mengambil sepatu merek lain,maka kita akan mengambil sepatu merek tersebut berukuran 38.sehingga menjadi pola umum yang di gunakan untuk mengukur kaki seseorang. pengukuran sepatu ini didahului oleh pengamatan kaki-kaki orang normal. kemudian ditemukan pola umum ukuran sepatu. bahkan,ukuran kaki seseorang sering dikaitkan dengan tinggi badan. jika kita ingin membeli sepatu untuk temannya,maka ukuran sepatu ini dapat diperoleh dari tinggi badannya.
   Strategi pemechan Soal Matematika dapat dilakukan dengan cara menemukan pola umum yang di kehendaki soal. dengan berfikir kritis,kita dapat menemukan pola umum yang dikehendaki soal.

     Perhatikan Contoh berikut :

9 x 1          + 2 = 11
9 x 12        + 3 = 111
9 x 123      + 4 = 1111
9 x 1234    + 5 = 11111

Tentu anda dapt menghitung nilai dari 9x123456+7=...



saya akan memberikan soal :

Perhatikan operasi hitung berikut,
2 ^ 4 = 8
5 ^ 3 =13
3 ^ 5 =11
9 ^ 7 = 25

 maka hitunglah 3 ^ 4 = ...??

penyelesaiian

    Operasi ini ^ tidak bersifat komutatif,sebab 3 ^ 5 bukan  5 ^ 3. Operasi ^ juga bukan perkalian biasa,sebab 3 ^ 5= 11 bukan 15 = 3 X 5. nah,Oleh karena itu operasi ^ adalah operasi dua Aritmatika.
karena 5 ^ 3 = 13 dan 3 ^ 5 = 11, maka operasi ^ memberikan isyarat  bahwa urutan bilangan perlu di perhatikan.
bila di cermati empat persamaan diatas,di peroleh informasi

2 ^ 4 = 8 dapat diartikan  8    = 2  x 2 + 4
5 ^ 3 =13 dapat diartikan 13  = 2 x 5  +3
3 ^ 5 =11 dapat diartikan 11  = 2 x 3  +5
9 ^ 7 = 25 dapat diartikan 25 = 2 x 9 +7
  pola umum yang di dapat adalah  a ^ b = 2a + b
oleh karena itu, 3 ^ 4 = 2 x 3 + 4 = 17


support by_ http://wandripanjaitan.blogspot.com

carousel